Apa Perbedaan Fast Fashion dan Slow Fashion?

0
9

Apa Perbedaan Fast Fashion dan Slow Fashion?

Industri model sudah alami peralihan besar sepanjang sejumlah dasawarsa paling akhir, dengan timbulnya dua pendekatan yang tidak sama: fast mode dan slow mode. Ke-2 nya memiliki karakter, tujuan, dan imbas yang tidak sama pada lingkungan, ekonomi, dan budaya. Artikel berikut akan mengulas ketidaksamaan khusus di antara fast mode dan slow mode.

Fast mode
1. Pengertian
Fast mode ialah mode usaha dalam industri baju yang fokus pada produksi cepat dan umum. Tujuan intinya untuk mengenali trend terbaru dan selekasnya menghasilkan baju yang menggambarkan trend itu pada harga dapat dijangkau.

2. Karakter
Produksi cepat: Perusahaan fast mode sanggup bawa desain baru dari catwalk ke toko dalam perhitungan minggu.
Harga terjangkau: Produk fast mode umumnya dipasarkan harga yang sangat dapat dijangkau, memungkinkannya customer untuk beli semakin banyak baju.
Trend sementara: Baju fast mode kerap kali cuma bertahan satu musim, karena customer selalu cari trend terbaru.
3. Imbas lingkungan
Fast mode memiliki imbas lingkungan yang krusial. Produksi umum dan pemakaian bahan murah sering mengakibatkan pencemaran air, pemakaian bahan kimia beresiko, dan sampah tekstil yang lebih besar. Disamping itu, produksi yang cepat dan murah kerap kali mempertaruhkan kualitas dan keawetan produk.

4. Imbas sosial
Industri fast mode kerap dinilai karena keadaan kerja yang jelek dan gaji rendah untuk karyawan di beberapa pabrik yang menghasilkan baju itu, khususnya di beberapa negara berkembang.

Slow Mode
1. Pengertian
Slow mode ialah pergerakan yang mengutamakan produksi baju secara lebih berkesinambungan dan benar. Pergerakan ini menampik transisi trend cepat dan memberikan dukungan pendekatan lebih arif saat beli dan menghasilkan baju.

2. Karakter
Produksi berkualitas: Slow mode mengutamakan pada kualitas dibanding jumlah. Baju dibikin bahan yang lebih bagus dan teknik lebih cermat, hingga lebih bertahan lama.
Harga semakin tinggi: Karena konsentrasi pada kualitas dan praktek berkesinambungan, baju slow mode umumnya tambah mahal.
Desain classic: Baju slow mode condong memiliki desain lebih classic dan timeless, yang tidak rapuh oleh waktu dan trend angin-anginan.
3. Imbas lingkungan
Slow mode mempunyai tujuan untuk kurangi imbas negatif pada lingkungan dengan memakai bahan click here berkesinambungan, kurangi sampah, dan mempromokan daur kembali dan pemakaian kembali baju.

4. Imbas sosial
Slow mode memberikan dukungan praktek kerja yang adil dan benar. Perusahaan slow mode umumnya pastikan jika karyawan mereka bekerja pada keadaan yang bagus dan mendapatkan gaji yang adil.

Ringkasan
Fast mode dan slow mode tawarkan pendekatan yang sangat berlainan dalam industri baju. Fast mode tawarkan trend harga dan cepat murah, tapi kerap kali dengan ongkos lingkungan dan sosial yang lebih tinggi. Kebalikannya, slow mode mengutamakan kebersinambungan, kualitas, dan etika, walaupun pada harga lebih tinggi. Customer yang sadar akan imbas dari opsi mereka mungkin cenderung lebih memilih slow mode, walaupun fast mode masih tetap terkenal karena aksesbilitas dan kecepatan produksinya.

Dalam kerangka kebersinambungan dan etika, slow mode tawarkan jalan keluar lebih bertanggungjawab, sedangkan fast mode mendatangkan rintangan besar yang membutuhkan perhatian dan perlakuan dari customer, produsen, dan pembikin peraturan. Pahami ketidaksamaan ini menolong kita membuat keputusan lebih arif dan berkesinambungan dalam belanja baju.